Sigmund Freud [Psikologi Kepribadian]

Ilustrasi : Wikipedia
Freud mengejutkan dunia dengan mendemonstrasikan pentingnya motivasi unconscious.
Meskipun semula ingin menjadi profesor anatomi, tetapi Freud kemudian menjadi lebih tertarik pada problem-problem mental.

Freud belajar dari Breuer, bahwa bila / ketika pasien secara terbuka mengemukakan problem-problemnya, ada peredaan ketegangan yang disebut Catharsis.

Kadang-kadang pasien merasa bahwa therapistnya menjadi sangat berarti dalam hidupnya, keadaan ini disebut Transference

Countertransference yaitu apabila therapist terlibat secara emosionil dengan pasiennya.

Setelah mempelajari beberapa teknik therapi, Freud sampai pada Free Associations dalam mempelajari Unconscious

Menurut Freud :
Instink merupakan sumber energi yang melatarbelakangi kepribadian
Instink mempunyai :

  • Source ( sumber ) yaitu adanya defisiensi pada tubuh
  • Aim ( tujuan ) yaitu mengembalikan keseimbangan tubuh akibat adanya defisiensi tadi
  • Object yaitu mencari sesuatu atau pengalaman yang dapat meredakan keadaan defisiensi
  • Impetus yaitu seberapa besar keadaan defisiensi itu bagi individu


Macam-macam instink yaitu :

1. Life instink ( Eros )

  • Bertujuan untuk individual survival dan mempertahankan spesies (ras manusia). Bentuk energinya disebut Libido
  • Sumber dari naluri / instink sex terletak pada daerah tubuh, dinamakan daerah Erogenous yang berkaitan dengan perkembangan psikoseksual


2. Death instink atau Destructive instink ( Thanatos )

  • Bertujuan untuk kembali pada keadaan yang tetap yaitu kepada zat anorganik
  • Pada death instink, terdapat dorongan agresi yaitu adalah suatu bentuk self destructive yang diarahkan ke objek yang menjadi substitusi dirinya


Struktur Kepribadian

Kepribadian manusia terbentuk 3 sistem yaitu id, ego dan super ego. Masing-masing system mempunyai fungsi, properties, prinsip kerja, dinamika dan mekanisme sendiri-sendiri, tapi ketiganya berinteraksi satu dengan lainnya membentuk tingkah laku. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi ketiga sistem.

1. ID
    Berisikan instink-instink
    Mengikuti Pleasure Principle
    Tujuan dari Pleasure Principle adalah :
    a. Mencegah penderitaan
    b. Menemukan kesenangan
    Fungsi id adalah mengusahakan segera tersalurkannya ketegangan
    Dua cara untuk memuaskan kebutuhan fisik yaitu :
    a. Reflex Action
    Merupakan respon otomatis terhadap sumber iritasi.
    Reflex action efektif untuk meredakan ketegangan.
    b. Wishfulfillment
    Respon pemuasannya melalui mental image

2. EGO
    Merupakan eksekutif kepribadian dan bekerja mengikuti prinsip realitas dan memenuhi id.
    Ego berusaha untuk mewujudkan images pada id dengan objek yang diinginkan yang ada di dunia                         nyata. Proses ini disebut identification
   Ego bertugas membawa seseorang pada pengalaman yang nyata yang akan memuaskan kebutuhan tadi.
   Ego akan menemukan objek yang sesuai melalui reality testing.
   Ego bekerja pada level conscious maupun level unconscious, karena ego menyadari images id dan realitas eksternal.
   Upaya realistis dari ego untuk pemenuhan biologis disebut Secondary Process

3. SUPER EGO
   Merupakan komponen moral dari kepribadian
   Terbentuk dan berkembang melalui pola reward dan punishment yang diinternalisasi oleh anak
   Super ego dikatakan berkembang lengkap bila self control menggantikan kontrol lingkungan.
   Super Ego yang berkembang lengkap akan memiliki 2 sub divisi :
   1. Conscience
   Pengalaman yang diinternalisasi anak berdasarkan hal-hal yang dikenai sanksi. Melakukan hal-hal ini  atau membayangkan melakukan hal ini akan membuat anak merasa bersalah atau merasa nakal
   2. Ego Ideal
   Pengalaman yang diinternalisasi anak berdasarkan hal-hal yang diberi reward.
   Seseorang anak yang melakukan atau memikirkannya, akan membuat dia merasa berhasil atau sukses  atau bangga. Super Ego akan secara konstan berjuang untuk mencapai kesempurnaan ( padahal ini tidak  realitis, sama halnya dengan id )
   Pengalaman yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinternalisasi oleh anak tidak akan dapat ditolerir oleh super ego.
  Oleh karena itu, tugas Ego menjadi lebih rumit
  Bukan hanya mencari objek atau kejadian yang dapat memuaskan id, tapi juga harus mencari objek yang tidak melanggar nilai-nilai pada ego.

Artikel Populer

Download Toolbar

Powered by Conduit

KATALOG

Buku Jurnal Skripsi

SIRKULASI

Buku Jurnal Skripsi